Senin, 05 November 2012


Identifikasi Hidrokarbon

 I.                 Tujuan
                                                                                                                         
a.       Menyelidiki sifat-sifat fisik, kelarutan dan massa jenis senyawa hidrokarbon.
b.      Membandingkan kereaktivan antara alkana, alkena dan senyawa aromatic.
c.       Menggunakan sifat fisika dan sifat kimia untuk mengidentifikasi senyawa yang tidak diketahui (unknow).

    II.        Dasar Teori     
Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur atom karbon (C) dan atom hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik.
Sebagai contoh, metana (gas rawa) adalah hidrokarbon dengan satu atom karbon dan empat atom hidrogen: CH4. Etana adalah hidrokarbon (lebih terperinci, sebuah alkana) yang terdiri dari dua atom karbon bersatu dengan sebuah ikatan tunggal, masing-masing mengikat tiga atom karbon: C2H6. Propana memiliki tiga atom C (C3H8) dan seterusnya (CnH2·n+2).
­berikut adalah ciri ciri umum senyawa hidrokarbon :
Karena struktur molekulnya berbeda, maka rumus empiris antara hidrokarbon pun juga berbeda: jumlah hidrokarbon yang diikat pada alkena dan alkuna pasti lebih sedikit karena atom karbonnya berikatan rangkap.
Kemampuan hidrokarbon untuk berikatan dengan dirinya sendiri disebut dengan katenasi, dan menyebabkan hidrokarbon bisa membentuk senyawa-senyawa yang lebih kompleks, seperti sikloheksana atau arena seperti benzena. Kemampuan ini didapat karena karakteristik ikatan di antara atom karbon bersifat non-polar.
Sesuai dengan teori ikatan valensi, atom karbon harus memenuhi aturan "4-hidrogen" yang menyatakan jumlah atom maksimum yang dapat berikatan dengan karbon, karena karbon mempunyai 4 elektron valensi. Dilihat dari elektron valensi ini, maka karbon mempunyai 4 elektron yang bisa membentuk ikatan kovalen atau ikatan dativ.
Hidrokarbon bersifat hidrofobik dan termasuk dalam lipid.
Beberapa hidrokarbon tersedia melimpah di tata surya. Danau berisi metana dan etana cair telah ditemukan pada Titan, satelit alam terbesar Saturnus, seperti dinyatakan oleh Misi Cassini-Huygens.



III.    Alat dan Bahan
·         Alat
ü  Tabung reaksi
ü  Pipet tetes
ü  Batang pengaduk
ü  Kaca arloji
ü  Gelas piala
ü  Gelas ukur

·         Bahan
ü  Sikloheksana
ü  Sikloheksena
ü  Toluene
ü  Senyawa unknown
ü  H2SO4 pekat
ü  Br2 1% dalam heksana
ü  Minyak tanah
ü  KMnO4 1%


IV.                       Cara Kerja
A.      Sifat Fisik Hidrokarbon
1.       Kelarutan hidrokarbon dalam air

Dimasukkan sikloheksana, sikloheksena, toluene dan senyawa unknown
¯
Ditambahkan 10 tetes air ke dalam tiap tabung reaksi
¯
Diamati komponen apa di bagian bawah dan komponen apa di bagian atas
¯
Dikocok
¯
Didiamkan sejenak
¯
Diamati kembali


2.       Kelarutan Hidrokarbon dalam minyak

Dimasukkan sikloheksana, sikloheksena, toluene dan senyawa unknown
¯
Ditambahkan 10 tetes minyak ke dalam tiap tabung reaksi
¯
Diamati pemisahan yang terjadi
¯
Dikocok
¯
Diamati kembali
¯
Dibandingkan dengan hasil pengamatan sebelumnya



B.      Sifat kimia Hidrokarbon
1.       Reaksi Pembakaran

Ditempatkan 10 tetes dari tiap hidrokarbon yang akan diuji dan senyawa unknown ke dalam gelas arloji
¯
Dibakar dengan hati-hati
¯
Diamati nyala dan warna asap yang dihasilkan


2.       Reaksi dengan Bromin

Dimasukkan 1 ml dari tiap hidrokarbon ke dalam tabung yang berbeda
¯
Ditambahkan setetes dengan hati-hati larutan Br2 1% dalam heksana sambil dikocok perlahan
¯
Reaksi positif bila warna merah kecoklatan dari Br2 hilang


3.       Reaksi dengan KMnO4

Dimasukkan 1 ml dari tiap hidrokarbon ke dalam tabung yang berbeda
¯
Ditambahkan setetes dengan hati-hati larutan KMnO4 1% sambil dikocok perlahan
¯
Reaksi positif bila warna ungu dari KMnO4 hilang dan timbul endapan coklat MnO4
¯
Dihitung jumlah tetes KMnO4 yang diperlukan


4.       Reaksi dengan H2SO4

Dimasukkan 20 tetes dari tiap hidrokarbon ke dalam tabung yang berbeda
¯
Ditempatkan ke dalam penangggas es
¯
Ditambahkan 10 tetes H2SO4 pekat yang sudah didinginkan sambil dikocok secara hati-hati
¯
Diamati reaksi yang terjadi


5.       Senyawa Unknown
Dibandingkan hasil pengamatan senyawa unknown dengan hidrokarbon
yang diketahui
¯
Ditentukan jenis senyawa unknown yang diberikan

V.            Hasil Pengamatan
1.            sikloheksana + air            :               tidak tercampur (bagian atas siklo)
                Toluen + air                        :               tidak tercampur (bagian atas toluen)
                Fenol + air                           :               bercampur
2.            siklo + minyak                    :               tidak bercampur
                Toluena + minyak            :               bercampur
                Fenol + minyak                                 :               tak bercampur (bagian atas minyak)
3.            Siklo + Br2 (N-hexan)     :           tidak bercampur
            Toluena + Br2              :           Tidak bercampur (Keruh)
            Fenol + Br2                  :           tidak bercampur (bagian atas N-heksan)
4.         siklo + KMnO4             :           Tidak bercampur (KMn04 dibawah)
            Toluen + KmnO4         :           tidak bercampur (KmnO4 dibawah)
            Fenol + KmnO4           :           terbentuk     coklat
5.         Siklo + H2SO4               :           Bercampur
            Toluen + H2SO4            :           Bercampur
            Fenol + H2SO4                :           Bercampur

VI   Pembahasan

Percobaan kali ini bertujuan untuk mengidentifikasi sutu senyawa hidrokarbon berdasarkan sifat fisik dan kimia yang dimiliki senyawa tersebut. 
       Sifat fisik yang ingin diketahui dari percobaan ini adalah kelarutan senyawa hidrokarbon tersebut dalam pelarut polar dan non polar. Dari percobaan yang telah dilakukan, diketahui bahwa senyawa hidrokarbon tidak larut dalam aquadest, dimana diketahui bahwa aquadest adalah pelarut polar. Pada reaksi tersebut, terbentuk dua fasa dimana aquadest dibawah, dan senyawa hidrokarbon diatas. hal ini karena perbedaan massa jenis senyawa hidrokarbon yang lebih kecil dari aquadest.  Sedangkan dalam minyak tanah yang diketahui merupakan senyawa non polar, senyawa hidrokarbon tersebut dapat larut. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa senyawa hidrokarbon bersifat non polar, karena kelarutannya dengan pelarut non polar. 
            Pada percobaan ini Unknown Sample telah diketahui, karena hanya untuk proses identifikasi saja, tidak untuk menentukan suatu sample yang belum diketahui.

































VII   Kesimpulan
  • Senyawa hidrokarbon memiliki sifat non polar
  • Larutan unknown adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh

VIII  Daftar Pustaka

http://choesnanmoesthofa.wordpress.com/2012/04/01/mangan-mn/


IX     Lampiran

Pertanyaan
  1. Identifikasi zat unknown yang diberikan! dari uji yang dilakukan, diketahui zat unknown tersebut adalah fenol
  2. Tuliskan persamaan 1 butena dengan: -Br atau CHCl2 dan - KMnO4 !
  3. Bagaimana cara mudah untuk membedakan oktana dari 1 oktena!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar