Senin, 24 September 2012


HASIL PENGAMATAN
Pengembangan metode analisis ethanol :
·         Berat Jenis
·         Metode Titrasi
·         Metode Distilasi, kemudian diukur pakai alkohol meter syarat volume ± 100 ml.



1.      Berat Jenis

Membuat ethanol 70% dari ethanol 96%
w= 30,17 gram
w= 42,32 gram
V1 x N1  = V2 x N2
V1 x 96 = 50 x 70
        V= 36,6 ml

BJ =

    = 0,92 gr/ml

Labu ukur berisi ethanol (w2) ditimbang (triplo)
a.      81,74
b.      81,75
c.       81,75

w2

 = 81,75 gram
Ket : w0 = labu ukur kosong
         w1 = labu ukur berisi akuades
        w3 = labu ukur berisi ethanol  



Berat Jenis ethanol hasil fermentasi

w= 30,17 gram
w= 42,32 gram
Labu ukur berisi ethanol (w2) ditimbang (triplo)
a.      41,88
b.      41,86
c.       41,88
w2 =  = 41,87 gram

BJ=
    
    = 0,96 gr/ml

Ket : w0 = labu ukur kosong
         w1 = labu ukur berisi akuades
        w3 = labu ukur berisi ethanol

Menurut table density, kadar ethanol yang didapat sebesar 30%

Sabtu, 22 September 2012


LAPORAN KENDALA FERMENTASI DAN DESTILASI

Kendala Fermentasi
-          Pada pembuatan tape, sebelum difermentasi, beras ketan masih berbentuk seperti beras pada umumnya. Namun setelah mengalami fermentasi, beras ketan tersebut mengalami perubahan bentuk dan menghasilkan air yang mengandung alkohol serta menimbulkan rasa asam dan manis. Pada saat sesudah fermentasi, ketan menjadi lunak. Ketan tidak boleh terkena air, jika sudah diberi ragi, karena akan mematikan ragi (bakteri) sehingga proses fermentasi tidak berjalan sempurna. Ketan juga diletakkan atau disimpan dalam tempat yang kedap udara dalam hal ini tapai yang sudah diberi ragi ditutup rapat dalam panci dengan meletakkan daun jambu air diatasnya. Karena jika terkena oksigen, proses fermentasi juga akan gagal.

-          Ketan yang merupakan karbohidrat diubah oleh ragi menjadi alkohol dan air. Dengan adanya alkohol, tape ketan bersifat manis dan agak asam. Tape membutuhkan amilosa, amilum, dan karbohidrat kompleks, derajat keasaman (pH5-6) dan suhu yang tepat dan kadar air. Karena fermentasi pada ketan, beras dibutuhkan kadar air yang cukup untuk ragi agar bisa hidup. Oleh karena itu, beras ketan harus dikukus. Banyaknya ragi yang digunakan disesuaikan dengan jumlah beras ketan. Bila terlalu banyak akan mempercepat proses fermentasi dan menyebabkan rasa tape menjadi pengar, bila terlalu sedikit dapat menyebabkan tape yang terbentuk tidak manis. Fermentasi yang terjadi yaitu perubahan pati menjadi gula, dan oleh ragi gula dirubah menjadi alkohol, sehingga ketan menjadi berair dan manis serta menimbulkan bau alkohol.


Azeotrop
Azeotrop adalah campuran dari dua atau lebih komponen yang memiliki titik didih yang konstan. Azeotrop dapat menjadi gangguan yang menyebabkan hasil distilasi menjadi tidak maksimal. Komposisi dari azeotrope tetap konstan dalam pemberian atau penambahan tekanan. Akan tetapi ketika tekanan total berubah, kedua titik didih dan komposisi dari azeotrop berubah. Sebagai akibatnya, azeotrop bukanlah komponen tetap, yang komposisinya harus selalu konstan dalam interval suhu dan tekanan, tetapi lebih ke campuran yang dihasilkan dari saling memengaruhi dalam kekuatan intramolekuler dalam larutan.
Ketika campuran azeotrop dididihkan, fasauap yang dihasilkan memiliki komposisi yang sama dengan fasa cairnya. Campuran azeotrop inisering disebut juga constant boiling mixture karena komposisinya yang senantiasa tetap jikacampuran tersebut dididihkan.
Contoh Azeotrop :

1 .2-propanol dan etil asetat
2. Etanol dan air 
3.Asam format dan air

4.Kloroform dan metanol
5.Asam nitrat dan air
Azeotrop dapat didistilasi dengan menggunakan tambahan pelarut tertentu, misalnya penambahan benzena atau toluena untuk memisahkan air. Air dan pelarut akan ditangkap oleh penangkap Dean-Stark. Air akan tetap tinggal di dasar penangkap dan pelarut akan kembali ke campuran dan memisahkanair lagi. Campuran azeotrop merupakan penyimpangan dari hukum Raoult.
Anhydrous ethanol merupakan bahan yang sangat penting tidak hanya digunakan sebagai reagent kimia, pelarut organik dan bahan intermediet (bahan baku bagi industri kimia yang lain). Etanol akan membentuk campuran azeotrop dengan air sehingga sulit dipisahkan dengan distilasi fraksional biasa. Distilasi merupakan metode pemisahan komponen larutan dengan berdasarkan pada distribusi senyawa pada fase uap dan fase cair di mana kedua komponen dapat muncul di kedua fase. Pemisahan cara distilasi dapat dilakukan jika seluruh komponen yang akan dipisahkan sama-sama volatil. Manipulasi fasa-fasa yang berperan dalam distilasi akan meningkatkan kemurnian komponen yang akandipisahkan dengan cara distilasi. Kondisi azeotrop dapat diatasi dengan 3 cara. Pertama dengan cara  distilasi bertingkat dimana tekanan masing-masing proses berbeda. Cara yang kedua distilasi azeotrop adalah distilasi dengan penambahan suatu senyawa yang dapat memecah azeotrop (entrainer). Distilasi azeotrop ini komponen yang ditambahkan bersifat lebih volatil dari zat yang akan dipisahkan sehingga setelah proses komponen tersebut muncul sebagai hasil atas.

Efektifitas Distilasi
Secara teori, hasil distilasi dapat mencapai 100% dengan cara menurunkan tekanan hingga 1/10 tekanan atmosfer. Dapat pula dengan menggunakan distilasi azeotrop yang menggunakan penambahan pelarut organik dan dua distilasi tambahan, dan dengan menggunakan penggunaancornmeal yang dapat menyerap air baik dalam bentuk cair atau uap pada kolom terakhir. Namun, secara praktek tidak ada distilasi yang mencapai 100%.

%Kadar Alkohol = Volume akhir  x 100 %

Metode Pemisahan Komponen Azeotrop

Banyak metode yang bisa digunakan untuk menghilangkan titik azeotrop pada campuran heterogen.Contoh campuran heterogen yang mengandung titik azeotrop yang paling populer adalah campuran ethanol-air, campuran ini dengan metode distilasi biasa tidak bisa menghasilkan ethanol teknis (99%lebih) melainkan maksimal hanya sekitar 96,25 %. Hal ini terjadi karena konsentrasi yang lebih tinggi harus melewati terlebih dahulu titik azeotrop, dimana komposisi kesetimbangan cair-gas  ethanol-air saling bersilangan.

Beberapa metode yang populer digunakan adalah:
1.Pressure Swing Distillation
2.Extractive Distillation

Kendala destilasi saat praktikum:
  • Tidak ada thermometer 
    tidak tahu suhu saat alkohol mendidih, bisa saja titik didihnya mencapai 100 derajat celcius, sehingga air ikut menguap
  • Tidak adanya sirkulasi air di kondensor
    air pada kondensor setelah beberapa lama menjadi hangat sehingga proses perubahan uap menjadi air juga lama